Sahabatku Si Iwil

   Halo,perkenalkan namaku Kamila,aku bersekolah sudah lama sekali di elemantry king's school. Menurut kalian apakah aku sudah lama bersekolah di sini punya sahabat?Tentu saja belom!Saat seminggu kemudian berlalu kelasku kedatangan anak baru bernama Iwil dan nama itu tak asing lagi dari kepepirbadiannya karena rambutnya kiwil,kulitnya cokelat dan aku putih. "Iwil,kamu duduk sebelah Kamila ya!"ucap bu Setia sambil menunjukkan bangku kosong di sebelahku. Iwil pun menurut dan duduk di sampingku.

    "Hai,kamu Kamila ya?Kenalkan namaku Iwil!"seru nya sambil mengakat tanganya untuk berjabat dengan ku."Ehm..iya eh salam kenal juga!"ucapku sambil menjabat tanganya cepat dan aku tau pasti dia tau bahwa aku geli padanya karena sehabis menjabat  dia tertunduk kecewa dan aku pun sedih. "Iwil,maukah kau jadi temanku?"tanyaku pada Iwil untuk menghiburnya. "Tentu saja aku mau!"serunya senang sekali.
      "Nah,anak anak kita belajar matematika ya!Rumus alas dan tinggi siapa yang tau?"tanya bu Setia. "Aku!"seru Iwil sambil maju ke depan dan menuliskan rumus alas dan tinggi.Sret...sret selesai dan jawabanya benar!Akupun ternganga saat melihat kepandaian Iwil dalam soal matematika."Wah,Iwil!Ternyata kau pintar juga ya!"seruku sambil terkagum kagum pada Iwil dan Iwil memberi isyarat tanda terima kasih!Kringggggg!"Aku ingin jajan kentang besar aja,deh!Kamu ingin jajan apa?"tanya Iwil padaku. "Aku ingin jajan seperti mu!Wah,kita kembar!"ucapku sambil tertawa. Kami pun pergi ke belakang kantin untuk membeli kentang besar.
       Kringggggg!Wah,bel masuk sudah berbunyi!Aku dan Iwil pun berlari kelas tapi ternyata prasangka kita salah ternyata itu bel kelas 2 saat kita bertanya pada bu Sita,capcay,deh! "Tenyata kita salah menebak,Wil!"ucapku sambil duduk di bangku dan Iwil membalas dengan angukan karena sedang makan. Kami pun berlomba makan kentang,siapa cepat dapat uang dari yang kalah!Ternyata,Iwil menang dan memintaku membayar 5 ribu!Hah?
      Tapi tetap saja aku memberikan uangnya. Setelah belajar dan waktu menunjukan waktu pulang aku pun dan Iwil pulang dan kebetulan rumah kami sekomplek dan akhirnya kami pulang bersama. "Eh,Iwil kita lewat jalan Bungevil,yuk!"Ajakkku sambil menarik tangan Iwil. Iwil memberi isyarat bahwa jangan pergi ke situ karena banyak penculik tapi terlanjur aku sudah sampai di jalan Bungevil.
      "Kita balik ke jalan Angeles aja,ya?"Tanya Iwil tapi aku tetap tak mau dan berjalan. Betul yang dikatakan Iwil saat aku berjalan aku melihat laki laki tampan memberiku coklat segeralah aku makan sehabis makan aku pingsan,untung Iwil melihat jadi Iwil menggendongku tapi pertama tama tentu saja berkelahi lagi dan untung lagi Iwil ikut les karate makanya bisa selesainya ia menggendongku dan berlari sampai rumahnya.
       "Kamila,Kamila,kamu enggak apa apa?"tanya Iwil padaku saatku sudah siuman. "Sudah,Iwil,tadi aku melihat semua kejadian yang kamu lakukan karena tadi aku sudah mulai siuman. Maafkan aku karena sudah tidak mendengar nasihatmu,"Ucapku dengan tulus. "Tak apa apa,Kamila!Yang penting kita selamat dan tentu saja aku menolongmu kan kita teman!"Seru nya dengan riang. "Iwil,maukah kau jadi sahabatku?"Tanyaku pada Iwil. Muka Iwilpun tiba tiba berseri seri dan memelukku dan mengatakan "iya".
           Nah, dari sekarang aku sudah punya sahabat,sahabarku si Iwil!

                                                   Sumber:Google

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kokoru Itu Apa,Sih?

Yuk,Kita Kenali 5 Warna Penting Untuk Kesehatan

My Name Is Malya