Gara Gara Hari Memasak

    Kalian semua tau kalau perempuan harusnya bisa masakkan?Ya,sekarang juga aku sudah bisa memasak atau kalian tau bahwa aku waktu kecil tak bisa memasak!Tapi dari mana aku bisa memasak?Itu pikiranmu kan?Yuk,cari tau!

    Saat kelas 4,sudah mulai ada belajar memasak dan ujiannya tapi juga ada yang selalu nilai jelek yaitu aku. Ya,aku itu tak bisa memasak karena ibuku tak pandai memasak paling paling sarapan hanya sereal atau nasi catering. Sengsara sekali hidupku!Tapi aku masih bisa bermain seperti biasa.
   Saat Senin depan,ada pengunmuman yang menarik,aku tau dari obrolan teman temanku. "Eh ,kamu masak apa nanti?" atau yang lainnya. Karena penasaran akhirnya aku bertanya pada seorang kakak kelas yang sedang membaca pengumuman.
   "Selamat pagi,kak!Bolehkah aku bertanya?Apa sih yang diributin?Kalau gak salah dari pengumuman,ya?"Kataku dengan nada penasaran. "Oh,ini,semua anak perempuan di sd ini akan di uji memasaknya karena memperingati hari memasak hari Sabtu depan!"Kata kakak itu dengan senyum kecil.
    Hah,hari memasak?Sabtu depan?Bagaimana ini?Aku tak bisa memasak!Pikirku dalam kepala sambil menggigit lidah. Aku pun berterima kasih pada kakak itu dan langsung berlari ke kelas untuk bertanya pada my best friend yaitu Luna,Lina dan Loni dan tentunya namaku adalah Lola.
   "Selamat pagi,semua!"seruku dengan ngos ngosan karena berlari. "Selamat pagi juga,Lola!Kenapa kamu ngos ngosan?Ada seseorang ya?"tanya Luna sambil tersenyum. "Enak aja!Memang ada yang suka sama aku?"marahku sambil melipat kedua tanganku. "Yaudah deh itu gak usah dibahas mendingan kita bahas kenapa Luna"ucap Lina. "Emang bakal ada uji memasak?"tanyaku. Mereka hanya menganguk dan memberi isyarat bahwa hanya di sekolah ini saja.
    Oh,tidak!Kenapa ini terjadi padaku?Aku tak pernah memasak steak apalagi mie instan!Pikirku sambil berjalan lemas ke arah tempat duduk ku yang bersebelahan dengan Luna. 15 menit aku mere nungkan nasibku yang malang akhirnya,kringgggggg!Bel berbunyi dan pelajaran pun dimulai.
    Wali kelasku,Bu Hely mengajarkan semua mata pelajaran kecuali agama dan olahraga. Selama pembelajaran aku tak konsentrasi karena memikirkan uji memasak itu tapi untunglah tak ada yang di catat dan mengerjakan jadi bel berbunyi sekarang aku langusng pulang bersama Loni karena berselahan rumahnya atau bertetangga.
    "Aduh,gimana ini?Jika aku bilang mama pasti mama menyuruh aku memasak dengan bude!"Kataku sambil menunduk. "Ini untukmu!"ucap Loni sambil memakan lolipop nya ia memberiku sebuah lolipop aku pun dengan senang hati menerima. "Memang kenapa kalau masak sama budemu?Kalau aku sih sama budeku enak tuh."ucap nya sambil memakan lolipop. "Kalau aku kembalikan kamu,gak enak!Susah buatnya,bahan nya banyak dan walaupun makanan itu spesial tapi rasanya uekkkk!Gak enak!"ucapku sambil membayang kan masakan bude,uekkkkk!
    "Hmmmm,bagaimana jika aku mengajarimu memasak?"ucapnya sambil membuang stik lolipop nya ke tempat sampah. "Tapi kalau tadi Bu Hely bilang kan harus sendiri terus kalau aku bilang mama ada uji memasak dan belajar sama kamu pasti gak dibolehin dan harus sama bude."ucapku panjang lembar sambil membuang stik lolipop juga. "Yaudah gini aja kamu jangan bilang sama mama kamu,jika pengen ke rumah ku bilang aja pengen main atau ada pr kerjasama atau yang lainnya!"ucap Loli panjang lebar sambil tersenyum.
      "Kamu memang sahabatku yang terbaik dari 3 sahabatku yang lain!"ucap ku sambil merangkul pundak Loni dengan senang. "Eh,kita udah sampai dekat rumah nih!Dan tolong jangan rangkul aku dengan badanmu yang penuh keringatmu!"ucap Loni sambil menyingkir dariku dan menyibakkan rambut pirang emasnya yang cantik. Aku yang baru sadar karena habis bermain basket langsung menyingkir dan melambaikan tanganku pada Loni dan Loni pun membalasnya.
       "Aku pulang!"seruku pendek sambil masuk ke kamar. Akupun merebahkan diri ke kasurku yang empuk dan mengganti pakaian,aku memakai pakaian pakaian tangan pendek berwarna pink dengan tulisan "Me and my best friend" dan menggunakan rok selutut berwarna pink dan menggunakan sepatu pink. Aku pun menghabiskan makan siang  dengan cepat supaya bisa cepat ke rumah Loni.
       "Ma,boleh enggak aku kerumah Loni?"tanyaku pada mama. "Mau ngapain sih sampai ke rumah Loni?"tanya mama tapi terlambat aku sudah berlari ke rumah Loni bahkan sudah mengetuk pintunya mama hanya geleng geleng kepala lalu melanjutkan membaca buku fashionnya. "Loni,loni,!"teriakku sambil mengetuk pintu. "Iya,Lola!Silahkan masuk,kita akan memasak  cupcake!"ucapnya sambil mempersilahkan masuk. Itu adalah waktuku selama sehabis sekolah sebelum satu minggu.
        Setelah satu minggu,akhirnya lomba memasak pun dimulai,aku mengenakan baju panjang polos berwarna pink dan celana jeans panjang dan tak lupa yang paling inti tak lupa mengenakan celemek pinkku. Akupun dengan Loni menaiki sepeda sampai sekolah karena dekat.karena merasa terlambat kami berdua pun berlari masuk ke kelas dan benat saja sudah hampir masuk tapi untunglah kami belum terlambat jadi kami bisa duduk dengan tenang.
         "Halo,semua!Sudah siap untuk lomba memasak?"Tanya Bu Hely sambil berteriak di mic nya supaya terdengar sampai belakang. "Siap!"seru semua nya dengan semangat. "Satu.dua,ti.....ga mulai!"seru Bu Hely dengan cepat sambil menyibakan bendera lambang sekolah kami yaitu monas,ya kami bersekolah di Jakarta.
        Setelah cukup lama akhirnya penilaian pun dimulai. "Anisa,Aryodz,Berht..."ucap Bu Hely dengan micnya. "Nah,semua ingin tau pemenangnya?"ucap Bu Hely."Iya!"Teriak semua murid. "Ok,juara tiga adalah Loni,juara dua adalah Berth,dan juara pertama adalah...Lola!Silahkan yang namanya di panggil harap ke depan!"ucap Bu Hely.
         Aku pun dan Loni maju ke depan panggung dengan tersenyum. "Bu,kenapa Loni juara tiga?"tanyaku setengah berbisik. "Soalnya dia memasak makanan yang berbau keju,padahal itu makanan yang biasa di sekolah,"ucap Bu Hely setengah berbisik juga. "Bu,bolehkah aku berbicara memakai mic?"tanyaku pada Bu Hely. Bu Hely pun mengangguk dan memberikan micnya padaku.
          "Ini memang kabar mengecawakan padaku,ya,pastinya aku harus berkata jujur. Huhhh!"Aku pun menghela napas sebentar. "Aku diajari memasak oleh Loni,aku tak bilang ke mama karena masakan bude tak enak dan susah,aku diancam bude untuk tak bilang,kalau bilang bude akan membuat hidupku kacau dan... aku mengajari Loni sedikit tentang makanan keju dan ternyata ia memasaknya supaya aku menang,bukankah begitu,Loni?"tanyaku sambil menoleh kepada Loni. Loni hanya mengangguk lemas karena idenya sudah diketahui oleh sahabatnya. "Maafkan aku ma,sudah berbohong!Semoga mama bisa memaafkanku,"seruku kencang sambil meneteskan air mata. Hening. Aku pun meberikan mic nya pada Bu Hely. Tanpa kusadari Bu Hely menangis bangga padaku karena jujur,sambil mengelus kepalaku.
           "Semoga ibumu memaafkan mu,nak!Kamu berkata jujur,walaupun diancam oleh budemu dan sekarang ibumu dan budemu ada sedang melihat dengan tatapan tajam,sebenarnya hati ibu mu bangga padamu,ibumu baru tau perasaan mu yang harus kamu ucapkan sejak dulu!Kamu tetap juara nya,nak!Walau kamu bukan juara lomba kejujuran karena dari tampang mukamu sejak tadi kamu mengumpatkan perasaan bersalah pada seseorang,tapi ibu bangga padamu karena kamu jujur,ibu bangga kamu adalah murid ibu!"seru Bu Hely panjang lebar sambil mengelus kepalaku. semua pun bertepuk tangan. Semuanya di perbolehkan ke bawah menemui orang tuanya.
              Aku npun menghampiri mama,mama langsung memelukku tanpa amarah sama sekali,mama tersenyum bangga padaku. "Kamu harus nya berkata itu pada mama,bude bukan makanan nya tak enak,susah dan lain lain tapi karena itu untuk lidah orang dewasa,bude bukan mengancamu maksudnya kamu bilang masakan untuk lidah anak anak atau orang dewasa,terus membuat hidup mu kacau itu nanti dimarahi mama,ngerti?"tanya mama panjang lebar. Aku pun menganguk kencang dan membalas pelukan mama. Aku pun juga memelukmu bude dan meminta maaf padanya,bude hanya membalas pelukanku dan berkata itu tak usah diingat lagi.
                Aku pun pulang dengan hati senang sambil membawa piala. Piala apa?Tentunya,piala juara satu lomba kejujuran. Nah,sejak saat itu aku mulai bisa memasak dan mulai jujur,apakah teman teman jujur atau tidak?

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Kokoru Itu Apa,Sih?

Yuk,Kita Kenali 5 Warna Penting Untuk Kesehatan

My Name Is Malya